#include <LiquidCrystal_I2C.h>

LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 16, 2);  // Ubah alamat I2C menjadi 0x3F jika diperlukan

#define buzzPin 17
#define ledMerah 25
#define ledKuning 32
#define ledHijau 33

void setup() {
  // Inisialisasi komunikasi serial
  Serial.begin(115200);
  
  // Set pin output untuk LED dan buzzer
  pinMode(ledMerah, OUTPUT);
  pinMode(ledKuning, OUTPUT);
  pinMode(ledHijau, OUTPUT);
  pinMode(buzzPin, OUTPUT);

  // Inisialisasi LCD
  lcd.begin(16, 2);        // Ganti lcd.init() dengan lcd.begin(16, 2)
  lcd.backlight();         // Mengaktifkan backlight LCD
  
  // Menampilkan teks awal di LCD
  lcd.setCursor(3, 0);
  lcd.print("Heart Beat");
}

void loop() {
  // Membaca nilai dari potensiometer atau sensor yang terhubung ke pin analog 34
  int NilaiPot = analogRead(34);
  
  // Menampilkan nilai sensor pada LCD (dibagi 16.38 untuk konversi ke BPM)
  lcd.setCursor(4, 1);
  lcd.print(NilaiPot / 16.38);
  
  // Menampilkan nilai yang sama ke serial monitor
  Serial.println(NilaiPot / 16.38);
  
  // Delay untuk pembaruan tampilan LCD setiap 1 detik
  delay(1000);

  // Kondisi untuk mengatur status LED dan buzzer berdasarkan nilai BPM
  if (NilaiPot / 16.38 > 180) {
    // Jika nilai BPM lebih dari 180, LED merah menyala, buzzer berbunyi
    digitalWrite(ledMerah, HIGH);
    digitalWrite(ledKuning, LOW);
    digitalWrite(ledHijau, LOW);
    tone(buzzPin, 500);
  } 
  else if (NilaiPot / 16.38 > 150) {
    // Jika nilai BPM lebih dari 150, LED kuning menyala, buzzer berbunyi sesaat
    digitalWrite(ledMerah, LOW);
    digitalWrite(ledKuning, HIGH);
    digitalWrite(ledHijau, LOW);
    tone(buzzPin, 500);
    delay(100);
    noTone(buzzPin);
    delay(3000);
  } 
  else {
    // Jika nilai BPM kurang dari 150, LED hijau menyala, tidak ada bunyi buzzer
    digitalWrite(ledMerah, LOW);
    digitalWrite(ledKuning, LOW);
    digitalWrite(ledHijau, HIGH);
    noTone(buzzPin);
  }
}